Rejuvenasi Spirit Sumpah Pemuda


Rejuvenasi Spirit Sumpah Pemuda
Oleh: Mujiburrahman

Ulasan Sumpah Pemuda

Tiap kali memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober sesungguhnya harus tetap menjadi babak baru bagi pembaruan komitmen politik kebangsaan kita. Peringatan Sumpah Pemuda hendaknya menjadi tolak ukur dan bahan evaluasi perjalanan sejarah lahirnya Sumpah Pemuda dan merenungkan etape perjalanan peringatannya dari tahun ke tahun. Sejauh mana tekad kesatuan itu terpatri di tiap sanubari anak bangsa di tengah semakin membaranya politik disintegrasi yang bisa merapuhkan pilar keutuhan Bertanah air satu, Berbangsa Satu, dan Berbahasa Satu.

Kondisi Pemuda Saat Ini
1.      Kalau dulu mahasiswa berhimpun dalam satu barisan untuk melawan rezim diktator yang terkenal otoriter, kini mereka seperti terpecah. Saat ini ada 2 blok yang ada di dalam tubuh pemuda Ada yang kritis dalam menyikapi persoalan-persoalan bangsa saat ini, dan ada juga yang apatis, acuh tak acuh terhadap persoalan-persoalan bangsa “barangkali kita telah kehilangan musuh bersama sehingga menjadi demikian”, begitulah yang sering terdengar.
2.      Disintegrasi bangsa yang selama ini terkontaminasi oleh kepentingan politik tertentu telah mencederai ideologi bangsa sebagai fondasi semangat kebersamaan, kerukunan, keutuhan dan semangat kebhineka-tunggal-ikaan. Sebagai bangsa yang besar yang dilahirkan dari perjuangan yang berat dan melelahkan yang selama kurun waktu yang panjang pasca kemerdekaan dalam proses perkembangannya telah bernteraksi dalam kehidupan beragama, ekonomi, sosial dan kebudayaan.
3.      Keadaan pemuda saat ini, kebingungan disuruh menunjuk mana Indonesia. Mana yang asli Indonesia, mana yang abal-abal. Pemuda sekarang melihat Jakarta adalah representatif dari Indonesia, Padahal justru untuk menjadi sebenar-benarnya orang Indonesia, terlebih dahulu kita mesti menjadi putra daerah yang sesungguhnya. Pengaruh kental kedaerahan itulah makna dasar ber-Indonesia.
Kondisi Bangsa Saat Ini
Ibarat sebuah “Pohon Mati”, karena krisis ekonomi, politik, hukum, kepercayaan All. Krisis ini disebabkan oleh hilangnya jati diri kita sebagai bangsa, makna sumpah pemuda yang kurang diaplikasikan dalam kehidupan pemuda.

Krisis Hukum
Krisis hukum yang berkedaulatan rakyat, bukan hukum yang hanya menguntungkan atau menguatkan penguasa.

Peran Pemuda Terhadap Hukum
1.      Menjadi Agent Of Change
2.      Agen Of Sosial Control

Hukum
         S. Tasrif: 1) Kepastian hukum (tertib/order); 2) Kegunaan (kemanfaatan/utility); dan 3) Keadilan (justice).
         Ahmad Dimyati: 1) Pencapaian keadilan, 2) Kepastian hukum, dan 3) Kegunaan (kemanfaatan).
         Kesimpulan:
         Pencapaian Keadilan, sesuai dengan asas Ius quia iustum (hukum adalah keadilan, dan Quid ius sine justitia (apalah arti hukum tanpa keadilan).
         Hukum adalah untuk mengatur hubungan, baik warga masyarakat maupun negara, The law is a tool to “social control” and “social engineering”.
Hukum dilaksanakan untuk mencapai kepastian

Cara Perjuangan
1.      Dialog dengan pemerintah atau pihak legislatif
2.      Demonstrasi
3.      Memberikan peran edukatif terhadap perbaikan hukum kepada masyarakat

Labels: