Hal yang menarik pada saat ini, menurut saya adalah bagaimana kita hidup sejahtera di negara sendiri. Dan ini menurut saya menyangkut bagaimana Ketahanan Nasional negara ini sendiri.
Adapun, ketahanan Nasional itu adalah kemampuan sebuah negara (bangsa) untuk tetap eksis atau bisa dikatakan untuk bisa tetap bertahan. Ketahanan Negara ini bukan hanya menjadi kewaijiban pemerintah semata tapi ini menjadi kewajiban seluruh masyarakat untuk mengawal ketahanan Nasional terutama mahasiswa yang di canangkan menjadi Agent Of Change.
Ketahanan Nasional pada sebelum perang dunia kedua, menurut Bapak Dr. Norhaidi Hasan M.Phill adalah:
1. Persenjataan, dengan kata lain "kalau anda ingin damai, maka harus siap perang". Negara yang tidak mempunyai senjata bersiaplah hancur;
2. Ancaman militer dari luar;
3. Ancaman militer dari dalam, sekelompok orang atau organisasi yang ingin menghancurkan sebuah negara;
Namun, pasca perang dunia kedua Ketahanan Nasional yang harus dikawal itu berubah drastis tidak lagi seperti diatas, yang menjadi ketahanan Nasional adalah:
1. Narkoba;
2. Lemahnya pertumbuhan ekonomi dikarenakan Korupsi dsb;
3. Ketahanan Energi (Minyak, Batu Bara dsb);
4. Ketahanan bahan pangan makanan;
5. Terorisme;
6. Demokrasi yang rapuh;
Inilah secara garis besar yang harus dikawal dari ketahanan nasional pasca perang dunia kedua. Yang utama harus dibenahi adalah mengenai pertumbuhan ekonomi, Indonesia saat ini adalah negara Importir bukan Eksportir.
Selain itu juga, ketahanan sebuah negara bisa dilihat dari posisi kwalitas sebuah negara melalui: pendidikan, ekonomi dsb. Atau yang lebih dikenal dengan istilah "Human Develoment Index". Pada HDI itu, Indonesia ada pada peringkat 121 dari negara-negara yang ada di dunia, dan ini jelas menunjukkan Indonesia saat ini memiliki ketahanan negara yang sangat rapuh dan mudah dihancurkan.
Mungkin ini saja yang bisa saya tuliskan mengenai Ketahanan Nasional negara ini, semoga ada manfaatnya untuk menjadi bahan renungan kita bersama menjadikan Indonesia Sejahtera.
Selamat Hari Nyepi Buat Umat Hindu.
Labels: Nasional, sosial