Menang Bismillah; kalah Subhanallah

Selama kurang  lebih 1 minggu kebelakang dan mungkin 1 minggu ke depan Kampus Hijau IAIN Antasari hidup lagi, hidup dalam artian dinamika kampus itu terasa bagi mahasiswa kampus. Bukan karena diskusi, bukan karena kedatangan tokoh-tokoh akadimisi, bukan karena ada bazzar buku, tapi karena adanya perpolitikan kampus yang dilaksanakan setiap 1 kali setahun atau yang biasa dikenal dengan Pemilwa Raya. 
Hal ini sudah biasa terjadi dalam tiap tahunnya, bahkan mungkin ada orang atau kelompok yang menunggu saat-saat seperti ini, karena inilah kesempatan emas bagi orang atau kelompok yang ingin mencoba untuk memimpin kampus.
Sudah tentu dari adanya Pemilwa Raya ini muncul berbagai strategi dan taktik untuk menggait massa dalam memilih orang yang diusung. Dari cara A sampai Z pun mungkin akan dilakukan agar yang diusung itu terpilih, karena adanya strategi dan taktik inilah yang mungkin menyebabkan dinamika kampus itu terasa langsung oleh mahasiswa.
Di tengah panas nya politik kampus ini, yang harus diperhatikan adalah apa dan bagaimana tantangan lembaga legislatif dan eksekutif kampus di periode 2014 ini, tentu sudah bisa di tebak dan di perkirakan tantangan nya kedepan, di antaranya:
  1. Sampai sejauh ini SK Dirjen masih harus dikawal kebijakannya, tentu hal ini diperlukan adanya hubungan yang bagus dengan seluruh BEM/DEMA/SEMA PTAI se-Indonesia yang nantinya bisa tergabung dalam Forum BEM/DEMA/SEMA PTAI se-Indonesia dalam mengawal atau memprotes kebijakan atau aturan-aturan yang berlaku dalam SK Dirjen tersebut.
  2. Menjaga momentum pemilihan umum untuk pemilihan ketua HMJ, SEMA dan DEMA, tidak secara senator. Ini adalah warisan yang berharga untuk KBM.
  3. Menjaga atau mengatur ulang mengenai aturan jam malam untuk kegiatan mahasiswa, yang sedikit banyaknya ini mengganggu dalam kegiatan mahasiswa secara umumnya.
  4. Menjaga kestabilan organisasi kampus dari rayuan para calon legislatif 2014.
  5. Melakukan reformasi birokrasi secara serius, terutama birokrasi perizinan pengajuan proposal bantuan.
  6. Membangun kembali nuansa ilmiah dalam kalangan mahasiswa, dalam segi diskusi, seminar dsb. Ini sudah mulai hilang dalam kalangan mahasiswa.
  7. Merangkul kembali seluruh yang tergabung dalam KBM, untuk KBM satu suara saat adanya kebijakan-kebijakan yang merugikan Lembaga Kemahasiswaan.
Inilah beberapa yang mungkin harus dijaga terus dan mungkin juga menjadi Pekerjaan Rumah siapapun yang terpilih nanti, karena setiap calon DEMA saat ini sama-sama sudah mempunyai visi misi nya, namun jangan memandang remeh dari 7 tantangan diatas.
Oleh karenanya saya sebagai calon wakil ketua DEMA dari pasangan Saudara Noor Azmi nomor urut 1, akan Bismillahirrahmanirrahim saat menang dalam Pemilwa Raya nanti untuk selain melaksanakan Visi Misi kami, dan juga memperhatikan serius 7 hal diatas karena itu nantinya akan berpengaruh besar terhadap perkembangan Lembaga Kemahasiswaan kampus, tentunya saya akan memohon bantuan dengan seluruh KBM untuk mewujudkan semuanya. 
Dan saya akan Subhanallah kalau kalah dalam Pemilwa Raya nanti, berarti saya tak dipercaya lagi untuk memimpin kampus dan tak diberikan kesempatan untuk memperbaiki kekurangan dalam periode sebelumnya, dan saya mesti belajar lagi dalam kepemimpinan karena mungkin inilah kehendak-Nya, agar ini menjadi pengalaman berharga untuk masa yang akan datang. Dan tentunya saya selalu memberikan saran dan kritik untuk yang menang nanti karena "hanya dalam politik kampus kita berkompetisi, tetapi dalam kampus kita bersaudara". 

Labels: