Laporan KKN di Desa Pendalaman Baru


BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Penerapan otonomi daerah yang diamanatkan oleh TAP MPR RI No.XV/1998 yang dirancang dalam Undang-Undang No.32 Tahun 2004 yang mana hal ini juga dikuatkan oleh PP No. 25 Tahun 1999, di Indonesia yang dimulai sejak tahun 2001 telah menuntut penyesuaian-penyesuaian baik di tingkatan eksekutif, legislatif, sektor swasta, maupun masyarakat. Konsekuensi dari penyesuaian-penyesuaian tersebut dapat dilihat dari permasalahan yang terjadi akhir-akhir ini, yaitu: 1) Belum terdapat persepsi yang seragam tentang penerapan otonomi daerah, di antara instansi pusat maupun daerah. 2) Tingkat kemampuan daerah yang tidak sama, sehingga kemampuan keuangan daerah selama ini masih cenderung “ tergantung ” pada pemerintahan pusat, dan 3) Sumber daya aparat pemerintah daerah dan masyarakat yang masih rendah (Drs. S. Bambang Setya, M.Si.: 2003). Dalam suasana seperti ini, lalu bagaimana pembangunan dan strategi pengembangan wilayah disusun, serta bagaimana keterlibatan dan partisipasi di dalam perwujudan kebijakan otonomi daerah.
Untuk mewujudkan orientasi pembangunan di atas, terutama sebagai upaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, maka pemerintah senantiasa proaktif mencermati segala permasalahan yang timbul seraya memberikan bantuan dan pembinaan dan fasilitas guna mendorong dan memotivasi seluruh lapisan masyarakat agar turut serta dalam pelaksanaan pembangunan, sebagai salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat. Dalam hal pemberdayaan masyarakat hendaknya setiap upaya yang dilakukan dapat menyentuh kelompok sasaran utama. Kelompok sasaran utama dari setiap upaya dalam rangka pemberdayaan masyarakat adalah “memberdayakan setiap keluarga
atau rumah tangga”, karena keluarga merupakan unit sosial terkecil dalam kehidupan masyarakat.
Keberadaan keluarga atau rumah tangga yang menjadi target sasaran utama dari setiap upaya pemberdayaan masyarakat mayoritas berada di lingkungan pedesaan. Hal ini merupakan tantangan dan sekaligus menjadi peluang pemerintah, organisasi kemasyarakatan, organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan, tokoh masyarakat maupun kelompok masyarakat lain yang peduli terhadap pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah daerah dan kelompok masyarakat peduli lainnya, hendaknya memanfaatkan peluang untuk pemberdayaan masyarakat dengan bertitik tolak pada prioritas kebutuhan untuk menggunakan segala daya upaya, menentukan kebijakan yang tepat dan bermanfaat bagi keluarga atau rumah tangga sebagai unit terkecil dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, -terkhusus di daerah pedesaan-. Selain itu juga keterlibatan desa-desa dalam persaingan dan kemajuan kabupaten/kota meruapakan suatu hal yang mutlak dan penting. Dengan kata lain, perkembangan dan kemajuan desa-desa merupakan andil yang sangat besar dalam menentukan kemajuan dan daya saing kabupaten/kota dengan kota lain.
          Sebenarnya permasalahan ini merupakan tugas penting bagi pemerintah daerah yang langsung bersentuhan dengan masyarakat di daerahnya. Strategi dan partisipasi yang proaktif dari pemerintah daerah merupakan obligatory yang sifatnya mutlak dilakukan demi pemberdayaan dan perkembangan masyarakat khususnya yang hidup di daerah pedesaan. Namun, hal ini bukan berarti bahwa permasalahan ini hanya merupakan tugas pemerintah daerah tetapi juga adalah kewajiban bersama lapisan masyakat termasuk perguruan tinggi dalam hal ini adalah para mahasiswanya.
Dari hal ini ada yang disebut sebagai Tri Darma Perguruan Tinggi yang meliputi Pendidikan, Penelitian dan pengabdian pada masyarakat merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan. Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu kegiatan yang sudah diprogramkan oleh suatu lembaga perguruan tinggi.
Dengan demikian Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan implementasi dari salah satu amanat Tri Darma Perguruan Tinggi  yaitu Pengabdian pada masyarakat serta implementasi dari ilmu pengetahuan yang di dapat selama berada di meja kuliah. Karena dimana kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) memiliki  manfaat dan tujuan yang sangat besar bagi kelangsungan kehidupan masyarakat, sehingga program Kuliah Kerja Nyata (KKN) akan mendapatkan  pengetahuan serta pengalaman langsung yang di dapat oleh mahasiswa selama mengikuti proses Kuliah Kerja Nyata (KKN) tersebut.
Di samping itu Kuliah Kerja Nyata (KKN) dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi masyarakat dalam berbagai bidang ilmu, seperti bidang sosial, budaya, bidang keagamaan maupun dalam bidang-bidang yang lain sehingga program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dapat menyentuh langsung dengan masyarakat serta membantu program pemerintah daerah.
Oleh sebab itu program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dapat memberikan manfaat yang di rasakan secara langsung oleh masyarakat, sehingga program-program yang di lakukan dalam proses Kuliah Kerja Nyata (KKN) dapat memberikan konstribusi dalam kehidupan masyarakat setempat karena di mana dari berbagai program yang di laksanakan selama menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat, sehingga program tersebut dapat di rasakan secara langsung  hasilnya oleh masyarakat itu sendiri.
Oleh karena itu, dalam rangka emplementasi salah satu aspek Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian pada masyarakat maka IAIN Antasari Banjarmasin melaksanakan program KKN, dengan menerjunkan mahasiswa-mahasiswinya ke daerah pedesaan untuk mengabdi dan membantu perkembangan masyarakat desa. Mahasiswa berperan sebagai motivator, katalisator, inovator, serta problem solver yang dituangkan ke dalam 3 aspek bidang pokok; keagamaan, lintas sektoral / umum dan bidang khusus.
B.     Ruang Lingkup KKN
KKN adalah merupakan wujud nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang berupa penelitian, pendidikan serta pengabdian terhadap masyarakat. Dalam Kuliah Kerja Nyata ini, mahasiswa dan mahasiswi bisa menerapkan segenap ilmu pengetahun yang dilatih sewaktu dibangku kuliah, menghadapkan teori dengan realitas kehidupan masyarakat serta partner pemerintah dalam membangun dan mencerdaskan pendidikan masyarakat desa secara khusus. Dalam konteks otonomi daerah aktivitas mahasiswa dan mahasiswi KKN di masyarakat pedesaan diharapkan mampu memberikan peran aktif dalam proses persiapan masyarakat desa dalam menghadapi dan mengembangkan otonomi daerah.
C.    Arah dan Sasaran KKN
Adapun tujuan dari pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata ini adalah sebagai berikut :
1.        Meningkatkan aktivitas Mahasiswa yang secara langsung menyentuh kepentingan masyarakat sebagai wujud dari komitmen terhadap tridharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian masyarakat.
2.        Turut serta mendukung pemerintah dalam upaya perbaikan kehidupan masyarakat.
3.        Sebagai sarana pengembangan keilmuan sesuai dengan disiplin ilmu yang selama ini ditekuni yang sifatnya multidemensional.
4.        Menumbuhkan image yang positif terhadap keberadaan mahaiswa di masyarakat serta optimalisasi peran dan fungsinya di tengah-tengah masyarakat.
5.        Memeberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa serta sebagai gambaran awal akan realita kehidupan di masyarakat.
6.        Melatih mahasiswa agar mampu menginventaris masalah dan potensi desa serta mampu menjadi problem solver.
D. Waktu dan Tempat KKN
Kegiatan ini dilaksanakan pada masa pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata IAIN Antasari Banjarmasin, pada tanggal 22Agustus s/d 22 Oktober 2013. Kegiatan ini bertempat di Pendalaman Baru Kecamatan Barambai Kabupaten Barito Kuala.







BAB II
DESKRIPSI PELAKSANAAN KKN
DI DESA PENDALAMAN BARU KEC. BARAMBAI KAB. BARITO KUALA

A.    Deskripsi Lokasi Desa Tempat KKN
1.      Kondisi Geografi dan Penduduk
            Wilayah Desa Pendalaman Baru merupakan salah satu dari 11 Desa di wilayah Kecamatan Barambai, yang terletak 2 Km kea rah timur dati Kota Kecamatan. Desa Pendalaman Baru mempunyai luas wilayah seluas 800 hektaryang terdiri dari luas permukiman sebesar 65 Ha dan sisanya berupa wilayah persawahan, perkebunan, dan lahan lain-lain.
Desa Pendalaman Baru terletak dibagian timur wilayak Kecamatan Barambai dengan berbatasan dengan yaitu :
a)      Sebelah utara               : Sungai
b)      Sebelah selatan            : Perbatasan dengan Kecamatan Cerbon
c)      Sebelah barat               : Perbatasan dengan Desa Pendalaman
d)     Sebelah Timur             : Perbatasan dengan Kecamatan Cerbon
            Sedangkan wilayah Desa Pendalaman Baru berada pada ketinggian 1 Mdl dari permukaan air laut dengan jenis tanah Organzal dan Alluvial dengan kadar asam yang cukup tinggi, beriklim tropis dan banyak curah hujan 215.05 mm/tahun.
            Berdasarkan data terakhir jumlah penduduk di wilaya Desa Pendalaman Baru adalah 1362 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 718 jiwa dan perempuan sebanyak 644 jiwa
2.   Tingkat Pendidikan
            Pendidikan tertinggi masyarakat di Desa Pendalaman Baru sebagian adalah jenjang perguruan tinggi, namun mayoritas pendidikan  masyarakat Desa Pendalaman Baru adalah setingkat sekolah menengah atas.
            Untuk fasilitas pendidikan di Desa Pendalaman Baru terdapat satu buah sekolah dasar negeri dan dua buah pendidikan anak usia dini (PAUD)
3.   Tingkat Ekonomi
            Sebagian besar masyarakat di Desa Pendalaman Baru memiliki mata pencaharian sebagai petani atau berkebun, dan supir feri penyeberangan atau kelotok .
4.   Kondisi Keagamaan
          Agama yang dianut oleh seluruh masyarakat Desa Pendalaman Baru yaitu 100 % Islam.
5.   Kondisi Tempat Ibadah
          Desa Pendalaman Baru memiliki satu buah masjid dan lima buah langgar (mushalla) sebagai tempat peribadatan masyarakat setempat. Kondisi tempat ibadah tersebut sebagian besar cukup bagus dan layak untuk digunakan sebagai tempat ibadah dan kegiatan keagamaan lainnya, namun ada 2 buah langgar yang kurang terurus, bahkan salah satu diantara dua langgar tersebut dijadikan tempat penyimpanan benih oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan masyarakat yang berada di dua langgar tersebut semuanya adalah petani, jadi pada saat musim panen langgar tersebut tidak terurus.
B.     Program Kerja KKN
Sebagai insan di muka bumi kita pun harus mempunyai tujuan untuk kehidupan kita baik itu sekarang maupun akan datang. Sebab dengan tujuan tersebutlah maka hidup kita akan terarah.
Di desa Pendalaman Baru Kec. Barambai Kab. Batola ini berlangsung selama 2 bulan lamanya berKKN, yang dimulai tanggal 22 Agustus 2013 sampai masa berakhir 22 Oktober 2013 merupakan sebuah program kerja yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN  dibantu oleh aparat dan masyarakat desa setempat.
1.      Bidang Pokok Keagamaan
a.         Fisik
b.         Non Fisik
2.      Bidang Umum Lintas Sektoral
a.         Fisik
b.         Non Fisik
3.      Bidang Khusus Administrasi Desa
          Penyusunan program-program kerja yang mengambil acuan dari ketiga bidang diatas disesuaikan dengan keperluan masyarakat desa yang sebelumnya terlebih dahulu diadakan analisis-analisis serta observasi langsung ke lapangan.
Adapun program-program kerja yang direncanakan, dapat dilihat pada lampiran.   
C.    Pelaksanaan Program Kerja KKN (Kegiatan)
Masing-masing bidang tersebut di atas dilaksanakan dengan bentuk-bentuk kegiatan di bawah ini :
  1. Pembelajaran mengaji Al-Qur’an dan Tadarussan Al-Qur’an.
            Kegiatan ini dilakukan di langgar setiap habis shalat magrib, waktu pembelajaran sampai waktu shalat isya tiba. (Rincian Kegiatan Terlampir)
  1. Pengkaderan guru mengaji.
            Kegiatan ini dilakukan di langgar setiap habis shalat magrib dan berakhir pada saat waktu shalat  isya tiba.
  1. Membina anak-anak dan remaja dalam hal ibadah.
            Kegiatan ini dilakukan pada dua kegiatan, pertama untuk anak-anak sekolah dan dilakukan saat mengisi mata pelajaran Agama, kedua pada saat selesai shalat magrib setelah anak-anak tersebut selesai mengaji Al-Qur’an.
4.      Mengajar di Sekolah Dasar dan Madrasah Diniyah
  1. Pengadaan kelengkapan tempat ibadah.
            Pengadaan kelengkapan tempat ibadah ini, bertujuan agar memberikan motivasi kepada masyarakat untuk beribadah ke Mushalla (langgar), dan memberikan efek rapi dan bersih untuk setiap  tempat ibadah. Adapun kelengkapan tempat ibadah ini adalah berupa Pamflet rapikan shaf, Sapu, hiasan kaligrafi dan sebagainya.
  1. Pengadaan/pembuatan pelang-pelang batas desa, rumah RT, Dusun, Mushala, batas RT, serta lampu pelabuhan feri.
            Pengadaan/pembuatan hal diatas, bertujuan untuk mensosialisasikan KKN mahasiswa IAIN Antasari Banjarmasin kepada masyarakat dan memberikan bukti konkrit bahwa pernah ada mahasiswa IAIN yang berKKN di desa Pendalaman Baru. Dan tujuan pembuatan tersebut diantaranya adalah untuk mempermudah urusan desa, memperindah desa, dan merapikan atribut-atribut desa karena hal-hal seperti batas dan lain sebagainya belum ada di desa Pendalaman Baru.
  1. Membenahi kelengkapan kantor Kepala Desa.
            Kegiatan ini merupakan bentuk nyata program kerja untuk administrasi desa, di sini hal-hal yang dilakukan adalah berupa membuatkan struktur organisasi desa, mendata jumlah masyarakat, dan lain sebagainya.
8.      Mensosialisasikan hukum dan akibat penggunaan Narkoba
            Kegiatan ini merupakan bentuk  untuk membantu pemerintah dalam hal sosialisasi larangan akan Narkoba, sebagaimana diketahui dilapangan untuk daerah desa Pendalaman Baru, rata-rata orang pemabuk tinggi. Jadi sudah selayaknyalah kegiatan ini dilaksanakan. Dan kegiatan ini dilakukan secara se-kecamatan Barambai. Kegiatan ini dinamakan MASDARKUM (Masyarakat Sadar Hukum).
9.      Mensosialisasikan Hukum Kekerasan Dalam Rumah Tanggga (KDRT) dan Perlindungan Anak
            Kegiatan ini tergabung dalam materi dalam MASDARKUM, hal ini bertujuan agar seluruh masyarakat yang sudah berumah tangga tidak saling menyakiti dan lain sebagainya. Kemudian ini menyadarkan kepada orang tua bahwa anak-anak harus memang di bimbing dengan sebaik-baiknya.
10.  Mengadakan lomba-lomba
            Kegiatan ini dilaksanakan untuk memeriahkan KKN di Desa Pendalaman Baru dan hasil dari lomba ini akan kembali dilombakan pada tingkat kecamatan pada acara PORSADES (Pekan Olahraga dan Seni Antar Desa).
11.  Penataran Guru TPA
            Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengajarkan kepada guru-guru TPA dalam hal metode pengajaran dan administrasi agar TPA di desa-desa mmengalami kemajuan.
  1. Menerapkan hidup bersih dalam segi lingkungan.
  2. Syukuran dan Nonton Bareng
            Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka untuk perpisahan dengan seluruh warga desa Pendalaman Baru, dan kegiatan ini bekerja sama dengan seluruh masyarakat desa terutama seluruh aparat desa yaitu Kepala Desa, Kepala dusun, Ketua RT, dan ibu-ibu PKK.
D.    Program Kerja Yang Belum Terlaksana dan Kendalanya
Segala macam program kerja yang dicoba direalisasikan tidak akan pernah luput dari permasalahan yang mencoba menyertainya, diantara masalah tersebut adalah :
1.      Fasilitas
Suksesnya KKN akan sangat ditentukan oleh fasilitas yang mendukungnya, diantaranya fasilitas yang sangat penting adalah sarana tranportasi. Hal ini dikarenakan akses jalan yang cukup meprihatinkan untuk ke sebagian besar wilayah di desa Pendalaman Baru, sehingga membuat kendala untuk melakukan kegiatan.
2.      Lingkungan Sekitar
   Hal yang paling menentukan sukses atau tidaknya sebuah kegiatan Kuliah Kerja Nyata adalah bagaimana situasi dan kondisi lingkungan dimana tempat berKKN.  Sebagaimana diketahui di desa Pendalaman Baru sudah hampir 4 tahun tidak di jadikan tempat untuk berKKN, konon ceritanya Kepala Desa yang terdahulu menolaknya dikarenakan kondisi lingkungannya yang kurang menguntungkan untuk mahasiswa KKN,
3.      Biaya
            Pada setiap kegiatan tentunya memerlukan biaya, hal yang sama juga berlaku pada pelaksanaan KKN kali ini, terutama yang bertujuan untuk mengedepankan peran sosial-keagamaan selalu saja harus berbenturan dengan persoalan finansial. Pembiayaan untuk melaksanakan program kerja KKN, diperoleh selain dari kas pribadi juga ditambah dengan beberapa bantuan dari intansi dan pengusaha-pengusaha lokal. Melihat dari mata pencaharian dan penghasilan yang didapatkan oleh masyarakat yang mayoritasnya sebagai petani, maka sangatlah sulit untuk diharapkan partisipasinya dalam hal dana.
            Di antara program kerja yang telah disebutkan diatas, dan mengesampingkan kendala-kendala yang dihadapi ada satu program kerja yang tidak terlaksana yaitu “Menerapkan Hidup Bersih Dalam Segi Lingkungan”, hal tersebut dikarenakan tidak adanya program PEMDA untuk wilayah kecamatan Barambai, dijelaskan bahwa tidak mencukupinya mobil pengangkut sampah untuk kecamatan Barambai.

















BAB III
EVALUASI
A.    Peran Mahasiswa
1.      Motivator
            Sebagai komunitas kaum intelektual yang ilmiah tentunya mempunyai idealisme yang tinggi, maka  posisi dan peran mahasiswa dalam dinamika sosial kemasyarakatan senantiasa menempati wacana tersendiri. Tradisi keilmiahan merupakan tradisi mahasiswa yang kental dan harus tetap dirawat dan dijaga serta dikembangkan secara estafet dan terus menerus dalam lingkungannya. Disamping itu kepedulian serta kepekaannya terhadap dinamika sosial kemasyarakatan adalah sisi lain dari concern yang senantiasa  harus searah.
            Diantara  peran konkrit yang bisa ditawarkan mahasiswa dalam dinamika sosial kemasyarakatan adalah sebagai motivator.
                        Oleh karenanya kegiatan KKN oleh mahasiswa IAIN Antasari Banjarmasin di Desa Pendalaman Baru juga ditujukan untuk memberikan motivasi untuk menjalankan kegiatan keagamaan, berupa pengajian-pengajian, diskusi keagamaan ataupun dengan tingkah laku sehari-hari. Kesemuanya ini dilakukan dengan pendekatan persuasif. Dan kesemuanya ini sesuai dengan tujuan IAIN sebagai perguruan tinggi yang berusaha menanamkan semangat keagamaan kepada masyarakat luas.
            Dan kesemuanya ini mendapat respon dari masyarakat yang ditandai dengan meningkatnya jumlah masyarakat yang turut shalat berjamaah ke Mesjid dan  langgar-langgar.
2.      Inovator
            Mahasiswa disamping berperan sebagai motivator, mahasiswa juga berperan sebagai inovator. Mahasiswa dituntut berusaha memberikan solusi-solusi konkret yang tertuang dalam ide-ide inovatif yang mampu memberikan warna tersendiri yang dalam hal ini pelaksanaan program kerja KKN.
            Kesemuanya ini dinyatakan dengan pelaksanaan bentuk kegiatan yang belum pernah terlintas dalam benak mereka. Misalnya mengenai pentingnya pengajaran mengaji dengan memberi warna lain dalam pembelajar. Hal ini kami laksanakan dengan format kegiatan dalam belajar sambil bermain, doa dan nyanyia-nyanyian islami dan hasil yang diperoleh sangatlah memuaskan dimana para siswa dan siswi perseta pengajian tidak pernah bosan untuk belajar.
3.      Katalisator dan Partisifator
            Mahasiswa sebagai agent of reformer selalu berusaha mengoptimalkan peran dan fungsinya untuk menciptakan sebuah perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik untuk mencapai tingkat kesejahteraan masyarakat. Peran-peran konstruktif  seperti itulah yang berusaha dimainkan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk mendorong tercapainya kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat dengan cara membantu pemerintah dalam melaksanakan tugas dan fungsinya di masyarakat.
            Peran partisivator dan katalisatorlah yang menjadi kunci utama selama ini yang diusahakan untuk direalisasikan di masyarakat tempat KKN berlangsung. Hal ini bertujuan dalam merealisasikan program kerja KKN serta untuk menimba pengalaman dari masyarakat dan bersosialisasi serta berinteraksi dengan mereka. diantara wujud konkret dari realisasi peran tersebut adalah dengan adanya keikut sertaan kami dalam pelaksanaan gotong royong, mengajar mengaji, yasinan, pembacaan burdah dan lainnya.
4.      Problem Solver
            Hidup terkadang adalah masalah, inilah yang akan kita jalani ke depannya dan berupaya untuk memberikan solusi yang terbaik. Persentuhan mahasiswa dengan dunia realitas kehidupan kemasyarakatan tentunya akan banyak menemui setumpuk persoalan yang ada di masyarakat.
            Dalam pelaksanaan KKN, kami pun diminta pula untuk turut serta memecahkan problem dan persoalan yang ada di tengah masyarakat, khususnya yang menyangkut di bidang keagamaan. Dalam hal ini dilihat dari kurangnya minat masyarakat untuk sholat berjamaah, dengan diadakannya pengajian dengan ditambah sedikit pembacaan Al-Qur’an tentang pentingnya membaca Al-Qur’an, masyarakat mulai kembali bergairah untuk membaca Al-Qur’an.
B.     Tanggapan Masyarakat
            Secara umum, masyarakat Desa Pendalaman Baru memberikan respon dan sambutan yang sangat baik terhadap pelaksanaan KKN IAIN Antasari Banjarmasin tahun 2013. Hal ini digambarkan pada kesediaan masyarakat setempat untuk bekerja sama untuk merealisasikan program-program kerja yang ditawarkan.
Masyarakat Desa Pendalaman Baru menganggap bahwa dengan adanya pelaksanaan KKN di desa mereka, telah mampu memberikan warna yang baru. Perubahan tersebut dilihat dari adanya bentuk kegiatan yang dilaksanakan di desa mereka. Mahasiswa KKN pun dianggap mampu menjembatani segala masalah di desa dengan upaya memberikan solusi kepada desa, serta memberi manfaat yang sangat besar bagi pendidikan anak-anak.
Salah seorang Ketua RT, yakni Pak Bahran Ketua RT 5 mengatakan “saya sangat bahagia dengan adanya adik-adik KKN ini, karena atas bantuan dari adik-adik KKN kami para ketua RT merasa terbantu dalam segi peningkatan mutu masyarakat dan juga dengan adanya kegiatan adik-adik KKN ini, kami ketua RT dapat saling berkumpul karena hal ini sudah jarang dilakukan”.
Sekretaris Desa Pendalaman Baru juga memberikan tanggapan mengenai adanya KKN dari IAIN Antasari “Saya pribadi mengucapkan terimakasih yang banyak kepada adik-adik mahasiswa karena di desa Pendalaman Baru sudah lama tidak di tempati sebagai tempat KKN adik-adik sudah bisa memberikan gambaran yang bagus terhadap masyarakat apa gunanya ada KKN kampus di desa-desa dan adik-adik bisa menggerakkan masyarakat desa untuk berpartisipasi aktif dalam segala program kerja yang adik-adik kerjakan di desa ini. Dan juga saya mengharapkan nantinya kalian kembali lagi kesini dilain waktu untuk bersilahturrahmi ke sini”.
Disamping itu masyarakat desa memberikan harapan-harapan dari pelaksanaan KKN tersebut, yaitu sebagai berikut :
1.      Jumlah Mahasiswa yang diperbanyak
Luasnya wilayah serta kondisi tempat mahasiswa melaksanakan KKN harus disesuaikan dengan banyaknya jumlah mahasiswa yang KKN. Hal ini dikarenakan untuk lebih mengoptimalkan hasil-hasil yang akan dicapai. Disamping untuk lebih mempermudah dalam hal bersosialisasi dengan masyarakat luas serta mensosialisasikan program kerja.
2.      Perlunya Tindak Lanjut Pelaksanaan KKN di Desa Pendalaman Baru
Hal ini sangat diharapkan karena untuk melanjutkan program-program kerja yang belum dapat dilaksanakan serta menyempurnakan program kerja yang belum sempurnanya hasilnya dari pelaksanaan program kerja.

















BAB IV
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) kali ini ada beberapa yang dapat disimpulkan dan menjadi bahan evaluasi kami sebagai pembelajaran untuk pelaksanaan yang akan datang.
Dari adanya Kuliah Kerja Nyata ini mahasiswa lebih dihadapkan ke dunia masyarakat dan teori-teori yang kami pelajari selama bangku kuliah semua nya terjadi namun ada yang sesuai dengan teori dan ada juga yang tidak dalam pengaplikasian dilapangan. Dan disini mahasiswa dituntut lebih dewasa agar dapat membantu masyarakat dalam suatu masalah.
Adapun evaluasi yang akan kami sampaikan, yaitu :
1.   Kepada pihak PPM agar pelaksanaan pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) agar lebih matang baik hal pemberian materi yang benar-benar diperlukan dalam pelaksanaan KKN.
2.   Survey lokasi KKN diharapkan agar dapat lebih memberikan informasi yang memadai dari segi lingkungan sekitarnya.
B.   Saran-saran
1.      Sebelum mahasiswa diberangkatkan ke lokasi KKN hendaknya ada informasi yang akurat tentang letak, kondisi geografis, kondisi sarana transportasi dan kondisi sosial masyarakatnya, sehingga tidak terjadi masalah dalam proses penempatan mahasiswa KKN ke tempatnya masing-masing.
2.      Hendaknya PPM secara khusus dan IAIN secara umum, bisa memberikan pembekalan yang bisa dikatakan bermutu. Karena pengabdian masyarakat bukan berarti lama atau pendeknya waktu pengabdian, tetapi pengabdian masyarakat berarti memberikan pengarahan dan segala yang bermanfaat bagi masyarakat
3.      Hendaknya ada komunikasi aktif antara mahasiswa dengan PPM maupun supervisor sehingga segala kendala di lapangan dapat diminimalisir sekecil mungkin.
4.      Penentuan lokasi KKN untuk satu kecamatan hendaknya tidak terlalu jauh dan tersebar berlainan arah. Hal ini dapat berdampak pada buruknya koordinasi antar mahasiswa antar posko dan gangguan terhadap realisasi program posko.