Krisna Mukti Radadi jadi seorang pemuda dari desa yang
merantau ke kota, untuk menghidupi keluarganya yang ada di desa, dia
seorang laki-laki yang tampan dan gagah, banyak wanita yang ingin
mendekati dirinya, tetapi dia adalah seorang laki-laki yang sangat alim
sehingga dia tidak ingin mendekati seorang wanitapun.
Krisna Mukti
Radadi Dadi menjadi seorang pembantu rumah tangga di kota, dia memiliki
majikan yang sangat cantik, majikan tersebut mencoba merayu Krisna,
tetapi Krisna tidak mau melayani majikannya, dan kejadian memalukan
tersebut akhirnya di ketahui oleh masyarakat, sehingga timbullah
gunjingan yang tertuju kepada majikan. Sang majikan pun mengundang
teman-temannya agar melihat ketampanan krisna.
Mpok hindun : eh jeng….ada gossip baru lho ?? tahu gak mpok laila yang
wajahnya cantik…masa suka sama pembantu..padahalkan mas bram sangat
gagah dan kaya lagi.
Mpok Ijum : betul banget..tidak bisa kita bayangkan..seorang majikan yang cantik suka dengan pembantu.
Mpok Rah : (ketawa mengejek tingkah laku temannya)
(Tidak lama masuk Mpok Laila)
Mpok
Laila : (dengan nada berdehem)..kalian boleh berkata seperi itu
kepadaku..karena kalian belum pernah melihat pembantu yang membuatku
sangat tergila-gila kepadanya.
(para tamupun ketawa, seakan-akan meremehkan perkataan mpok laila)
Mpok
Rah : (ketawa dengan nada tinggi) Mmmmmm..memangnya seperti apa
pembantu yang anda katakana tadi, yang membuat anda tergila-gila
kepadanya?
Mpok Ijum : kalau memang benar bicara mu itu..cepat keluarkan pembantumu yang membuat anda tidak tahan melihatnya.
Mpok
Laila :itu sebabnya..aku mengundang kalian ke sini, agar kalian semua
tahu penyebabnya..sampai aku berbuat seperti yang diberitakan
masyarakat.
(Mpok laila pun memanggil Krisna, (krisna masuk) para
tamu sedang asyik mengobrol sambil memegang pisau yang telah disediakan
mpok laila untuk memotong buah). (tanpa sadar para tamu geleng-geleng
kepala karena terpesona)
Mpok Ijum : (bergeleng-geleng kepala)
subhanallah..Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia sesungguhnya ini
malaikat yang mulia.
(mpok Laila pun bertepuk tangan tanda gembira, melihat jari-jari wanita yang terhiris)
Mpok
laila : inilah Krisna radadi dadi..yang membuat aku menjadi
ejekan-ejekan kalian. Salahkah aku jika aku tergila-gila kepadanya?
Kalian hanya melihat sepintas..sudah mulai kehilangan kesadaran sehingga
bukan buah yang kalian kupas tetapi jari-jari tangan kalian yang
terhiris..!!aku mengaku di depan kalian, memang akulah yang merayu dan
menggoda Krisna agar dia mau menerima cintaku..namaku sudah
tercemar..aku tidak ragu-ragu untuk memecatnya dan memenjarakannya
dengan tuduhan dia mau menggodaku…
Mpok Hindun : hai krina..mengapa
kau keras kepala menghadapi mpok laila yang menyayangimu dan
mencintaimu? Kenapa engkau menolak ajakannya..suatu keuntungan besar
bagimu..bahwa seorang wanita cantik seperti Mpok laila yang bersuamikan
seorang pegawai pemerintahan tertarik kepadamu, ataukah mungkin kau
adalah seorang lelaki yang tidak kenal di untung?
Mpok Iprah : Jika
sekiranya kamu tidak tertarik kepada mpok laila karena kecantikannya,
maka berbuatlah untuk kekayaannya dan kedudukan suaminya, sebab jika kau
dapat menyesuaikan dirimu kepada kehendak Mpok laila dan mengikuti
segala perintahnya pasti kau akan dapat harta yang banyak.
Mpok Ijum :
hai krisna..pikirkanlah baik-baik dan ingatlah nasihatku ini: Mpok
laila sudah terlanjur diejek dan dikecam orang dan sudah terlanjur
namanya menjadi bualan didalam masyarakat karena kau , maka dia
mengancam bila engkau tetap keras kepala dan tidak mau terhadap
keinginannya, pasti ia akan memecat dan memejarakan dengan tuduhan kau
ingin menggoda mpom laila..sayangilah hai krisna dirimu masih muda
remaja dan tampan ini. Dan ikutilah perintah mpok laila, Kau seorang
perantau yang ingin membahagiakan orang tuamu yang ada di desa..
(kata-kata
wanita, tidak didengarkan oleh krisna, walaupun krisna merasa khawatir
bahwa jika ia tetap tinggal di rumah ini mungkin ia akan terjebak dan
masuk dalam tipu daya dan muslihat mpok laila dan teman-temannya)
Krisna
: maaf nyonya. Lebih baik saya dipecat dan dipenjarakan dari pada
berada dirumah ini..dan mencari pekerjaan yang lain !! yang namanya
hukum seharusnya ditegakkan seadil-adilnya, kalau benar katakana benar
dan yang salah katakana salah, meskipun yang bersalah adalah keluarga
harus ada sanksinya.
(Poltak)
Labels: Humaniora