matahari mulai berebah di ufuk barat barat
bulan pun menyongsong malam dengan cahayanya
bintang kelap-kelip berkilau bagai permata
cahaya lampu manari-nari di setiap sudut kota
kata-kata pun terdiam melihat keindahannya
begitu Indah malam ini
Namun..
keringat perasaan ini selalu memburu
bagai singa yang menerkam mangsa 
tak ada habisnya ombak yang menerjang
tak ada habisnya angin yang bertiup kencang
aku hanya duduk diam terpaku
berfikir dan berusaha
tak ada yang bisa memahami
tak ada yang bisa mengerti
aku cemo'oh diriku
yang tak bisa berbuat
yang tak bisa berfikir
untuk yang terbaik bagimu
maafkan aku
Labels: Humaniora