Sebagai mana kita maklum, masa beredar, zaman berputar. Dalam tiap
perubahan zaman, pemuda selalu menjadi tulang punggung sebuah perubahan
tersebut. Apakah perubahan kearah lebih baik, atau justru sebaliknya. Peran
pemuda selalu sentral dalam perubahan, mengingat dalam jiwa pemuda selalu ada
hasrat yang dinamis. Ciri khas dari seorang pemuda adalah semangat yang
membara.
Dewasa ini, berbagai persoalan yang dihadapi bangsa, mulai dari persoalan sosial, politik, budaya, hingga hal-hal yang menyangkut keagamaan telah membaur kedalam seluruh komponen masyarakat. Tidak terkecuali kaum muda, bahkan seringkali para pemuda yang paling banyak dirugikan dan mendapat tantangan yang paling besar. pemuda Indonesia telah banyak kehilagan jati dirinya, terutama dalam hal
semangat untuk membangun bangsa ke depannya. Oleh karenanya dibutuhkan
pemikiran dan penemuan kembali dalam pembangunan karekter bangsa. Pada tahun
1998 pemuda Indonesia melakukan gerakan reformasi terhadap pemerintahan orde
baru, namun hingga sekarang perjalanan orde reformasi, masih belum berhasil
keluar dari krisis, pengangguran merajalela, adanya ancaman disintegrasi
bangsa, korupsi makin meluas, dan moral bangsa hancur.
Dalam
sejarah peradaban bangsa, pemuda merupakan aset bangsa yang sangat mahal dan
tak ternilai harganya. Kemajuan atau kehancuran bangsa dan Negara banyak
tergantung pada kaum mudanya sebagai agent of change (agen perubahan). Pada
setiap perkembangan dan pergantian peradaban selalu ada darah muda yang
mempeloporinya.
Bangsa
Indonesia adalah bangsa yang besar dan dengan jumlah pemuda yang dikategorikan
yang cukup besar pula. Dengan potensi yang cukup besar ini, tidak bisa
dipungkiri kalau Indonesia bisa maju dan berkembang oleh tangan-tangan para
pemuda.
Berbicara
tentang potensi pemuda dalam pembangunan di berbagai bidang, identik dengan
perguruan tinggi dan dunia kemahasiswaan. karena di perguruan tinggi akan
mencetak para sarjana, intelektual, calon-calon pemimpin bangsa, calon dosen,
guru, para praktisi dan calon para pejabat. Dan juga perguruan tinggi dari segi
kelembagaannya, perguruan tinggi merupakan pusat kebudayaan dan sentrumnya
pembaharuan dan kemajuan yang terus berkembang dalam masyarakat tanpa berhenti
sesaat pun guna memenuhi kebutuhan kontemporer. Dan yang terakhir dari segi
kegiatan intra dan ekstra kemahasiswaan, dalam dunia kemahasiswaan di perguruan
tinggi akan menjadi ajang pembentukan kader di kalangan mahasiswa, sesuai
kepentingan orientasi dari organisasi mahasiswa atau organisasi yang berada di
belakangnya. Menjadi mahasiswa adalah sebuah proses membentuk diri anda menjadi seorang yang
“tahu”. Sedangkan terjun ke dunia usaha akan membuat diri seseorang “bisa”. Oleh
karenanya dalam dunia kemahasiswaan akan sangat mempengaruhi semangat kaum muda
dalam pembangunan bangsa, baik dalam bidang infrastruktur, sumber daya manusia,
dan Ekonomi bangsa, dll.
Apalagi sekarang, seperti yang semua kita ketahui setiap pemuda menghadapi berbagai permasalahan yang berbeda sesuai dengan masanya, misalanya permasalahan yang hangat dibicarakan sekarang adalah adanya pengaruh globalisasi yang sangat kuat terhadap pemuda, menguatnya budaya konsumtif dan hedonisme, kurangnya rasa nasionalisme, minimnya kesadaran kerjasama, serta mengedepankan ego masing-masing.
Berbagai persoalan yang dihadapi generasi muda ini, sebagai gambaran masyarakat yang sedang mengalami perubahan. Dalam hal
ini pemuda sangat diharapkan agar dapat merubah nasib bangsa ke depannya, dalam
segala aspek kehidupan. Dan ini sudah menjadi tanggung jawab setiap kaum muda
yang ada sekarang, untuk melanjutkan estafet perjuangan pembangunan bangsa,
terutama dalam pembangunan infrastruktur dan ekonomi bangsa.
Pembangunan
merupakan sebuah hal yang sangat esensial dari peradaban manusia. Artinya,
sebuah peradaban seringkali diukur dari adanya pembangunan yang dilakukan oleh
bangsa tertentu.
Melihat pemberitaan di
berbagai media mengenai ketidakmampuan Pemerintah dalam melaksanakan
pembangunan ini membuat sebagian masyarakat merasa pesimis terhadap kondisi
negeri ini. Meski harus diakui bahwa terdapat pula beberapa prestasi yang berhasil diraih, namun
gelombang pesimisme cenderung lebih besar daripada semangat optimisme.
Sebenarnya, untuk mengikis pesimisme dan mendorong pembangunan negeri ini tidak
dapat hanya dengan mengandalkan kinerja Pemerintah semata. Komponen lain yang
sangat berpotensial untuk membangun Indonesia adalah golongan pemuda.
Potensi pemuda
untuk membangun negeri ini
sangat besar. Dengan betambahnya kesadaran pentingnya pendidikan di
masyarakat Indonesia, mendorong pertumbuhan pemuda Indonesia sebagai kelompok
manusia yang teredukasi untuk kreatif dalam meningkatkan kesejateraan dirinya.
Dorongan ini, kemudian menjadikan pemuda sebagai kelas menengah atau akrab
disebut dengan istilah middle class. Keberadaan middle class di
Indonesia dapat menjadi angin segar bagi pembangun Indonesia, karena middle
class memiliki pendidikan yang lebih baik, kondisi ekonomi yang lebih
mapan, dan menjadi potensi perubahan.
Yang termasuk middle class
adalah Keberadaan pengusaha,
terutama pengusaha muda,
memiliki peranan penting bagi ekonomi Indonesia. Sektor ekonomi riil yang
diciptakan oleh pengusaha akan dapat menjadi senjata ampuh bagi Indonesia untuk
menghadapi krisis ekonomi yang berpotensi menghantam Indonesia pada periode
mendatang. Selain itu, pertumbuhan sektor riil cenderung lebih efektif untuk
meningkatkan kesejahteraan dan
pendapatan per kapita secara agregatif. Pertumbuhan ekonomi riil juga
mampu menjadi solusi atas masalah sosial seperti pengangguran, karena dengan
peningkatan sektor riil lapangan usaha yang terbuka juga semakin
bertambah.
Dan selain itu pembangunan terhadap
ekonomi individu harus juga diterapkan karena ekonomi individu atau biasa yang
disebut seorang yang berwirausaha merupakan katalis yang agresif
untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Hal ini menunjukkan wirausahaan memilik kaitan erat terhadap
pertumbuhan dan kemajuan ekonomi suatu Negara.
Potensi para pemuda tersebut menjadi
pekerjaan rumah bagi pemuda Indonesia untuk dapat dikembangkan. Pemuda
Indonesia, terutama yang berada di level middle class, memiliki posisi
strategis untuk bisa mengakselerasi diri sendiri dan lingkungan sekitarnya.
Dengan kemampuan kreatifitas dan finansial, pemuda middle class akan
sangat mudah untuk mendorong terjadinya pembangunan di Indonesia. Pembangunan
ini dapat diawali dengan penciptaan ekonomi sektor riil. Pemuda Indonesia saat
ini sudah bukan saatnya lagi untuk berpikir mengenai kebutuhan diri sendiri.
Pemuda Indonesia sekarang harus menjadi pionir solusi bagi masalah negeri.
Karena pada dasarnya semangat masa depan suatu bangsa terletak pada generasi
pemuda dari bangsa tersebut.
Selain
semangat untuk membangun negeri ini, pemuda Indonesia tidak boleh melupakan
kompentesi dan integritas pribadi. Kedua unsur tersebut, kompetensi dan
integritas, akan mempermudah bagi pemuda untuk dapat membangun Indonesia. Tanpa
kompetensi dan integritas, semangat untuk membangun Indonesia dari pemuda hanya
semangat berapi-api yang akan mudah dipadamkan, dan tidak memiliki arah
membangun yang jelas. Selain untuk memudahkan dalam membangun negeri ini,
kompetensi dan integritas juga akan menempatkan pemuda Indonesia yang memiliki
daya saing global. Kemampuan pemuda Indonesia untuk dapat bersaing secara
global pada akhirnya akan mendorong sumber daya manusia Indonesia untuk menjadi
tuan rumah di negeri sendiri.
Demikian akhir tulisan ini, Penulis mengharapkan dengan adanya tulisan ini, akan sedikit mengetuk kaum muda sekalian agar memahami akan pentingnya diri kita saat ini, untuk pembangunan bangsa. Adapun tulisan ini, saya tulis berdasarkan pemahaman pribadi dari buku-buku yang saya baca dan beberapa opini, asumsi pribadi dari saya dan segores isi dari makalah Intermediate training HmI saya di HmI cab. Jakarta Selatan. Salam Hijau Hitam, Yakin Usaha Sampai.
Hidup Mahasiswa..!!
Labels: Humaniora